Untuk membuat entry journal yang baik, seorang jurnalis perlu memperhatikan beberapa hal penting. Salah satunya adalah menentukan format atau struktur yang akan digunakan. Format ini dapat bervariasi, mulai dari catatan harian ringkas hingga jurnal yang lebih rinci.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Budiarto (2018), format catatan harian ringkas biasanya mencakup hal-hal penting yang terjadi dalam sehari-hari, seperti peristiwa penting, wawancara dengan narasumber, atau observasi yang dilakukan oleh jurnalis. Format ini biasanya lebih sederhana dan mudah dipahami, namun tetap memberikan informasi yang relevan.
Sementara itu, format jurnal yang lebih rinci biasanya mencakup analisis mendalam tentang suatu topik atau peristiwa tertentu. Jurnalis akan mencatat semua detail yang relevan, termasuk sumber informasi, data yang didapatkan, serta analisis atau pendapat pribadi tentang topik tersebut.
Selain menentukan format, jurnalis juga perlu menentukan tema atau topik yang akan dicatat dalam entry journal. Hal ini penting agar jurnal tersebut memiliki fokus yang jelas dan dapat memberikan informasi yang berarti. Misalnya, seorang jurnalis dapat membuat entry journal tentang perkembangan politik di suatu daerah, atau tentang isu lingkungan yang sedang hangat diperbincangkan.
Tak lupa, jurnalis juga perlu mencantumkan tanggal dan waktu kejadian dalam entry journal tersebut. Hal ini penting agar jurnal tersebut memiliki kronologi yang jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Dengan mencantumkan tanggal dan waktu kejadian, jurnalis juga dapat melacak perkembangan suatu peristiwa dengan lebih baik.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, seorang jurnalis dapat membuat entry journal yang informatif dan relevan. Dengan format yang tepat, tema yang jelas, dan pencantuman tanggal serta waktu kejadian, entry journal tersebut akan menjadi referensi yang berharga dalam proses penulisan berita atau artikel.
Referensi:
Budiarto. (2018). Metode Jurnalisme: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Kencana.
